Rabu, 05 Desember 2012

Landasan Ilmiah dan Teknologis


Landasan Ilmiah dan Teknologis
            Pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan professional yang memiliki dasar – dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori-teorinya, pelaksanaan kegiatannya, maupun pengembangan – pengembangan pelayanan itu secara berkelanjutan.
1.   Keilmuan Bimbingan dan Konseling
Ilmu, sering juga disebut “ilmu pengetahuan”  yang disusun secara logis dan sistematik.  Pengetahuan ialah sesuatu yang diketahui melalui pancaindra dan pengelolaan oleh daya pikir. Dengan demikian, ilmu bimbingan dan konseling yang tersusun secara logis dan sistematik, objek kajiannya ialah metode penggalian  pengetahuan yang menjadi ruang lingkupnya, dan sistematika pemaparannya.
Objek kajian adalah upanya yang diberikan kepada individu yang mengacu pada empat fungsi (fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasanm dan pemeliharaan/pengembangan). Cara mengungkapkan pengetahuan tentang bimbingan dan konseling menggunakan metode, seperti pengamatan, wawancara, analisis dokumen (riwayat hidup, laporan perkembangan, himpunan data, dan lain-lain), prosedur tes dan inventory, analisis labotoris. Melalui metode itu dapat diperoleh sejumlah besar pengetahuan tentang objek kajian bimbingan  dan konseling. Namun demikian, pengetahuan yang banyak itu belum memiliki makna yang lebih luas dan belum dapat dimanfaatkan, serta belum menjadi bagian dari ilmu bimbingan dan konseling, apabila belum ditafsirkan dan diber arti baik secara spesifik maupun luas dalam dalam kaitannya dengan daerah kajian bimbingan dan konseling.
Pelayanan bimbingan dan konseling menekankan  pentinganya logika, pemikiran ,pertimbangan, dan pengelohan lingkungan ilmiah (McDaniel,1956). Dalam kaitan itu , McDainel mengemukakan bahwa konselor seorang ilmuan , karena mendasarkan teori ,pendekatan ,dan tindakan-tindakan pada kaidah-kaidah keilmuan . Disamping itu ,konselor juga disebutkan sebagai seniman ,karena apa-apa yang dilakukan tidak terlepas dari unsur-unsur kemanusian yang harus didekati dan ditangani dengan penuh kehangatan dan kereavitas dalam hubungan antar pribadi (antara konselor dan kilen ). Dapat disimpulkan bahwa keilmuan bimbingan dan konseling harus diimbangi (dilengkapi) dengan unsur-unsure seni hubungan antar pribadi .




2.    Peran Ilmu Lain dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling ,sebagaiman juga pendidikan,merupakan ilmu yang bersifat multireferensial artinya ilmu dengan rujukan berbagai ilmu yang lain (psikologi,ilmu pendidikan dan filsafat ).
Sejak tahun 1980-an perang computer telah banyak dikembangkan. Bidang yang banyak memanfaatkan jasa computer ialah bibingan karir dan bimbingan/koselor pendidikan (Gaushel,1984). Selain keuntunagan aspek-aspek teknis yang dapat dipetik dari penggunaan computer itu ,menurut Gaushel ialah meningkatkan motivasi klien untuk mengikuti layanan/kegiatan konseling, seta keuntungan-keuntungan lain nya dalam kegiatan testing dan administrasi pelanyanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh.


3.    Pengambangan Bimbingan dan Konselingan Melalui Penelitian
Bimbingan dan konseling,baik teori maupun praktek pelayanannya, bersifat dinamis dan berkembang, seeing berkembagnya ilmu-ilmu yang memberikan sumbangan dan seiring pula dengan perkembangan budaya manusia pendukung pelayanan bimbngan dan konseling. Pengembanagn praktek pelayanan bimbingan dan konseling, tidak boleh tidak harus melalui penelitian, bahkan kalau dapat penelitian bersifast eksperimen.
Penelitian adalah jiwa dari perkembangan ilmu dan teknologi apabila pelayanan bimbingan dan konseling di inginkan untuk berkembang dan maju, maka penelitian tentang bimbingan dan konseling dalam berbagai bentuk penelitian dan aspek yang diteliti harus terus dilakukan. Tanpa penelitian pertumbuhan pelayanan bimbingan dan konseling akan mandul dan steril.   


Daftar Pustaka:Prayitno dan Amti, Erman.(2003). Dasar-dasar Bimbingan dan konseling.Jakarta:Depdikbud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar